Selasa, 11 Agustus 2009

Re: Investigasi Muhadir sang Ketua OSIS

Muhadir dan Jimat Itu

Apa yang ditulis oleh Cak Slamet ihwal Muhadir benar adanya. Khususnya menyangkut kemampuan 'spiritual'-nya dalam menghadapi masa-masa genting. Orang kita sering menyebut kemampuan spiritual itu sebagai 'doyo linuwih'.

Itu pula yang aku saksikan dan alami beberapa kali dengan Pak Ketua kita yang satu ini. Pertama, waktu dia buka pintu ruang OSIS tanpa kunci--karena kuncinya ketinggalan di rumah dia--dan tanpa mendobrak. Dia cukup 'komat-kamit' sembari baca Al Fatihah dan Al Ihlas, terus menahan napas dalam-dalam untuk beberapa saat, lalu tangannya mengelus-elus dan mengusap-usap gagang pintu.

Sejurus kemudian, pintu terbuka tanpa ada suara berisik sedikit pun. Cuma waktu sebelum memulai 'ritual' itu Muhadir mewanti-wanti saya agar tidak mencerutakan hal ini kepada siapapun. Karena darurat, saya pun mengangguk saja. Konteks membuka paksa pintu itu terjadi karena dia harus menandatangani berkas proposal terkait perayaan Maulid Nabi, yang oleh pimpinan sekolah waktu itu dinilai revolutif kontroversial (jadi bukan pondok Romadhon, sedikit koreksi Cak Slamet).

Peristiwa kedua, ketika negosiasi perayaan Maulid yang a lot, kisah "kol buntet" sebagaimana disebut Cak Slamet adalah cerita satu lagi soal doyo linuwih itu. Soal ini, Muhadir pernah bertutur, "Aku belajar dari Suyud, kok, Har." Suyud adalah temen satu kelas di A2. 1. Tetapi, the last but not least, saya setuju sama Cak Slamet bahwa Muhadir punya wibawa dan karisma, tanpa harus dipupuk lewat gaya 'jaim'.

Tanggung jawabnya besar. Sebuah sikap yang membuat tenang anak buah. Dia contoh sikap pede yang proporsional (gak kasinen, gak kepedesen). Dia tegas, tapi tetap toleran. Lha nak wis dipuja-puji koyok ngene, sebaiknya yang bersangkutan segera (sering2) muncul. Cek rame rek..(AK)

Note : Tulisan di atas adalah koreksi sekaligus testimoni kang kohar yo friend. karena kang kohar udah aku undang tapi belum juga masuk jadi kontributor blog ini, maka surel kang kohar aku posting tersendiri.

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum wr wb,
    saya ingat juga tentang muhadir, saat itu saya(pengurus koperasi siswa) lagi kebagian jaga toko yang ada disebelah lab itu, pagi pagi eh ternyata kunci buffet ketinggalah, entah dari usul siapa saya lupa yang jelas untuk buka kunci itu minta tolong aja sama muhadir, dan dipanggillah muhadir, begitu dia telah datang langsung bertindak komat kamit baca baca sesuatu(mantra/doa mungkin)dan dia tiup tiup lubang kuncinya, eh ndak terbuka. baca lagi tiup lagi dan lagi wah...ndak terbuka juga, akhirnya muhadir minta gunting, saat itu adanya gunting stainless yang biasa dipakai untuk potong rambut orang. oleh muhadir salah satu mata gunting dia masukkan ke lubang kunci trus dia putar dan pletak... terdengar suara dari kunci itu dan terbuka,saya tidak tahu apakah terbukanya karena mantranya atau karena guntingnya yang jelas gunting itu kan gunting baja dan kuncinya rusak tak dapat dipakai lagi alias harus diganti. sorry muhadir its my little memory on you, good luck.

    BalasHapus