Sebuah pencarian informasi kadang tidak serta merta membuahkan hasil, bahkan mungkin tanpa diduga justru informasi itu sudah ada sebelumnya tapi kita belum mengetahui. Ini terjadi, dalam pencarian veteran Komandan OSIS angkatan 1986, (Kapten) Muhadir, sebuah sosok yang tegas, berwibawa dan disegani dalam masa kepemimpinannya. Mempunyai kecakapan organisasi dalam memimpin dan mengarahkan orang. Dan yang penting dia akan semaksimal mungkin berusaha untuk mewujudkan dan merealisasikan program kerja OSIS yang telah disepakati oleh Pengurus Harian (bisanya kita sebut Tim 9) dan Bidang-bidang atau Sei Kegiatan dibawah kepengurusannya.
Kita sebut Tim 9, karena memang ada 9 anggota pengurus harian, yakni Pimpinan (Ketua, Wk Ketua I dan II), Sekretariat (Sekretaris, Wk. Sekretaris I dan II) dan Bendahara (Bendahara, Wk. bendahara I dan II). Seingatku sih aku di Wk. Sekretaris II, klo salah mohon dikoreksi ya temen-temen. (Kok bisa-bisanya ya Aku ngaku pengurus OSIS hehe).
Karena akan ada acara reuni dan aku yakin sang veteran Komandan ini harus tahu, maka aku mencari dan tanya ke mbah Google : karena nama Muhadir ini agak langka menurutku dan konon kabarnya beliau ini mukim dan berkontribusi di Bali, maka yang aku ketik adalah : muhadir bali (lihat lingkaran no.1) dan enter, muncullah layar dibawah ini:

Analisaku setelah melihat daftar situs yang muncul pada layar adalah Kerukunan Muslim Pariwisata Bali (KMPB) dan didalam situs itu ada kalimat ”Terima kasih kepada bapak Muhadir dari Ramada Bintang Bali yang telah...” (lihat lingkaran no. 2). Ini bukti bahwa kemungkinan beliau ini masih meneruskan jiwa organisasinya dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dan dalam kehidupan beragama sepertinya dia amat peduli dan istiqomah meskipun tetap toleran. Pernah suatu ketika waktu kita mau mengadakan ”pondok Romadhon” yang merupakan acara untuk mengisi kegiatan eskul di bulan puasa, ditolak oleh Pimpinan Sekolah. Namun, beliau gigih dan berkeyakinan untuk tetap melaksanakannya acara tersebut, namun penolakan dari sang Penguasa ini juga jauh lebih keras, aku lupa alasannya. Bahkan guru agama pun juga tidak berani mendukung acara tersebut secara terang-terangan. Sampai suatu ketika, dia menyatakan bahwa dia membawa ”batu Kol Buntet” yang dipinjem dari seseorang, waktu itu ada Khohar juga klo nggak salah, kita menghadap kepala sekolah berbekal ”jimat” tersebut. Meskipun aku sendiri gak tau bentuknya dan apakah memang dia membawa jimat atau tidaknya aku juga tidak tahu (ntar tanya sendiri sama Muhadir).
Yang diperintahkan Muhadir, ”Nko nek mlebu ruang Kepsek, ojo ambekan tujuh langkah sambil moco surat ikhlas”. Dan, akhirnya hasil pembicaraan antara Muhadir dan Kepala Sekolah sangat argumentatif, bahkan akhirnya Kepsek meluluskan permintaan untuk diadakan acara itu. Tapi sampai saat ini aku tetap berkeyakinan, bahwa cerita ”Kol Buntet” itu hanya rekaan Muhadir untuk menyemangati rekan-rekannya. Aku lebih percaya bahwa kemampuan diplomasi Muhadir-lah yang membuat sang Kepsek itu menyetujui acara tersebut.
Maka berdasarkan situs yang muncul itu aku mulai yakin bahwa yang ditulis di situs itu adalah Muhadir kita, sang Komandan OSIS.
Bukti awal tadi diperkuat dengan situs pada urutan kelima yakni distus itu ditulis bahwa Muhadir adalah bagian HRD di Ramada Bintang Bali Resort & Spa (lihat lingkaran no. 3).

Dengan berbekal keyakinan tersebut aku buka situsnya Ramada Bintan bali Resort & Spa (lihat lingkaran No. 4). Disitu tertulis dengan jelas alamat, no telepon. Sejurus kemudian aku telpon ke Ramada tapi nomor sibuk melulu. Kemudian kuputuskan menghubungi Sahroni yang saat ini pindah tugas di Denpasar, bali. Setelah ngobrol sana-sini, aku memberi informasi bahwa di hotel Ramada itu ada nama Muhadir dan minta dia untuk cek & ricek keberadaan Muhadir.
Selang beberapa minggu, gak ada kabar juga dari Sahroni. Dan setelah aku hubungi, Sahroni membenarkan kalu dia juga belum sempat ke Hotel itu karena kesibukan tugasnya. Dan, baru kemarin, setelah YM-an sama temen temen ternyata muncul nama Muhadir dan sekaligus No. HP-nya. Langsung aku perintahkan dengan segera ”Sahroni segera meluncur ke TKP eh bukan ke Muhadir deng”.
Kabarnya mereka telah ketemuan tadi malam, dan dirasani temen-temen yang lagi YM kayaknya pada lagi di Spa, atau lama gak jumpa malah pijet-pijetan. Haha...
Dan, menariknya mereka ini Sahroni dan Muhadir sudah sama-sama punya anak gadis (udah SMA), tinggal beberapa tahun lagi kita udah mantu dan ikutan punya cucu.... ikutan dong ntar nimang cucunya. Muhadir atau Sahroni nih yang duluan jadi Embah....Hayo kita tebak-tebakan, Friend.
Indahnya ketemu sohib lama.... apalagi bercerita tentang anak gadisnya (include pacarnya)...hehehe..
Bukan usaha sia-sia sebenarnya yang aku lakukan ini, tapi dengan melalui proses pencarian ini jadi teringat beberapa kenangan SMA dulu. Entah, kisah Muhadir itu benar atau legenda aku sendiri tidak tahu, nanti pas ketemu tanya sendiri. Sukses selalu, nDan!
ada koreksi dan testimoni dari cak kohar juga lho disini -> http://smankertosono89.blogspot.com/2009/08/re-investigasi-muhadir-sang-ketua-osis.html
BalasHapusini komentar dari Retno windari via surelnya ke aku:
BalasHapusTks Met kirimane....
Salut bener karo awakmu...tetep semangat nyari temen2 kita...
Bersyukur ada temen yg semangat gitu...Eko jg....
Percayalah..apa yg kamu lakukan ini...pasti ada balasannya dr yang Maha Kuasa....
Ga di kamu ...ya di anak cucumu ntar.....
Mdh2an mendapat kemudahan...dengan mempermudah orang lain....
Halah....kok dadi serius banget......:))
Amiiinnnn.....
muhadir gimana kabarmu?
BalasHapus