Sebuah testimoni dari kang Abu Amar atas Muhadir, menyadarkan kita bahwa forum ini bukanlah sekedar milik komunitas alumnus 89 semata meskipun - penamaan blog ini -pada awalnya dimaksudkan untuk meretas jalan silaturahim antar para sohib alumnus 89. Sebuah ‘matur nuwun’ yang mesti kita haturkan. Dalam perkembangannya - di luar blog ini - justru telah merambah kepada para sohib alumnus se-SMA, se-SMP, se-SD, bahkan se-TK atau mungkin lewat jaringan pertemanan waktu les privat. Informasi keberadaan para sohib ini dideteksi, dilitigasi bahkan diinvestigasi selanjutnya dikonfirmasi oleh para sohib dengan sistem “gethok tular” antar sohib sendiri, melalui media: mouth by mouth, phone by phone, SMS by SMS, email by email, FB by FB, YM by YM, sites by sites, bahkan memanfaatkan keterangan tetangga si empunya sohib, temen sekantor dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan [karena ini rahasia..hehe].
Aku akan sebutkan beberapa bentuk pertemuan dengan sohib diluar alumnus 89, yang mungkin dapat mendorong dan memberi inspirasi guna meluaskan komunitas ini. Sebagai contoh: pertemuanku dengan Ardi Aryono, justru dia yang kontak aku dulu, via SMS pada tanggal 12 Maret 2009 pukul 13:50:15. Dan, dia mengetahui nomor HP-ku justru dari Luwarno , yang notabene temen SD-nya Ardi.
Dan yang dia tanyakan pertama adalah keberadaanku plus keluarga tentunya, tapi selepas itu adalah memang tentang sohib, yang diantaranya alumnus 89. Beberapa SMS itu ditulis Ardi sepertinya agak emosional dan pejal, coba perhatikan {tentu ada sedikit sensor hehe]:
[… awakmu tinggal ndik endi? putramu wis piro? wis suwe banget ga ketemu yo? 24 tahun yo? piye kabare muslimin, maskur, amin, edi, yudi? Sik eling? …Gondo…? Purnawan…? Hendri piye? Rahma…deni…? ....ngertiku teko eko wahyono. duwe hpne rahma?....piye kabare [DRET]?...aku ngerti nomere awakmu malah teko luwarno luwak…konco sd]
Dan akhirnya aku approve to Ardi atas friend request-nya di FB dan aku email beberapa nomor HP para sohib kita. Mungkin ada beberapa nama yang Ardi gak kenal, tapi gak apa toh ntar akan bersua juga dalam media lain, pikirku. Sampai suatu saat kita copy darat di suatu tempat di bilangan Pancoran. Ngobrol ngalor ngidul dan biasa Ardi yang traktir lah ya, sejak dulu itu, sudah ritual gak ilok kalau dirubah. He he….
Temen-temen alumnus SMPN 1 Kertosono, misalnya, akhirnya bisa kita berkomunikasi, seperti; Mohammad Sodiq, asal Patianrowo (via email dan FB), Endro Nugroho (informasinya justru dari temen kerja dan satu SMA dengan cak Endro). Sohib yang beda angkatan, seperti; Suprayitno (adik kelas dan tetangga, serta satu departemen, ketemu lewat sebuah portal, dan akhirnya mendorong dia untuk buat komunitas maya, dan kemudian terbit Ikasmunker di facebook), Lutfi Agus Salim, Ida Ayu Meylina, dan ada beberapa lagi yang aku mungkin lupa menyebutkan [mohon dimaafkan maklum udah tua ya friend].
Hal positif tersebut seiring dengan semangat meretas tali silahturahim yang terus didengungkan, hingga tidak dalam satu komunitas angkatan/alumni saja, tapi bisa meluas dan meluas. Dan, nantinya kontributor blog ini
Kang,
BalasHapusMbok backgroundnya dibuat yang lebih cerah, jangan yang gelep-gelap gini...poesing bacanya...maklum dah tua kalee....
atas saran kang luwax aku rubah yang lebih terang...
BalasHapusmoga nggak pusing lagi, yo wax..
Lhaa... gini donk...MANTAP...
BalasHapusBacanya juga bergairah nieh...
Wis nggak poesing maneh....
Matur suwun kang Bagio..