Sebuah testimoni dari kang Abu Amar atas Muhadir, menyadarkan kita bahwa forum ini bukanlah sekedar milik komunitas alumnus 89 sematameskipun - penamaan blog ini -pada awalnya dimaksudkan untuk meretas jalan silaturahim antar para sohib alumnus 89. Sebuah ‘matur nuwun’ yang mesti kita haturkan. Dalam perkembangannya - di luarblog ini - justru telah merambah kepada para sohib alumnus se-SMA, se-SMP, se-SD, bahkan se-TK atau mungkin lewat jaringan pertemanan waktu les privat. Informasi keberadaan para sohib ini dideteksi, dilitigasi bahkan diinvestigasi selanjutnya dikonfirmasi oleh para sohib dengan sistem “gethok tular” antar sohib sendiri, melalui media: mouth by mouth, phone by phone, SMS by SMS, email by email, FB by FB, YM by YM, sites by sites, bahkan memanfaatkan keterangan tetangga si empunya sohib, temen sekantor dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan [karena ini rahasia..hehe].
Aku akan sebutkan beberapa bentuk pertemuan dengan sohib diluar alumnus 89, yang mungkin dapat mendorong dan memberi inspirasi guna meluaskan komunitas ini. Sebagai contoh: pertemuanku dengan Ardi Aryono, justru dia yang kontak aku dulu, via SMS pada tanggal 12 Maret 2009 pukul 13:50:15. Dan, dia mengetahui nomor HP-ku justru dari Luwarno , yang notabene temen SD-nya Ardi.
Dan yang dia tanyakan pertama adalah keberadaanku plus keluarga tentunya, tapi selepas itu adalah memang tentang sohib, yang diantaranya alumnus 89. Beberapa SMS itu ditulis Ardi sepertinya agak emosionaldan pejal, coba perhatikan {tentu ada sedikit sensor hehe]:
[… awakmu tinggal ndik endi? putramu wis piro? wis suwe banget ga ketemu yo? 24 tahun yo? piye kabare muslimin, maskur, amin, edi, yudi? Sik eling? …Gondo…? Purnawan…? Hendri piye? Rahma…deni…? ....ngertiku teko eko wahyono. duwe hpne rahma?....piye kabare [DRET]?...aku ngerti nomere awakmu malah teko luwarno luwak…konco sd]
Dan akhirnya aku approve to Ardi atas friend request-nya di FB dan aku email beberapa nomor HP para sohib kita. Mungkin ada beberapa nama yang Ardi gak kenal, tapi gak apa toh ntar akan bersua juga dalam media lain, pikirku. Sampai suatu saat kita copy darat di suatu tempat di bilangan Pancoran. Ngobrol ngalor ngidul dan biasa Ardi yang traktir lah ya, sejak dulu itu, sudah ritual gak ilok kalau dirubah. He he….
Temen-temen alumnus SMPN 1 Kertosono, misalnya, akhirnya bisa kita berkomunikasi, seperti; Mohammad Sodiq, asal Patianrowo (via email dan FB), Endro Nugroho (informasinya justru dari temen kerja dan satu SMA dengan cak Endro). Sohib yang beda angkatan, seperti; Suprayitno (adik kelas dan tetangga, serta satu departemen, ketemu lewat sebuah portal, dan akhirnya mendorong dia untuk buat komunitas maya, dan kemudian terbit Ikasmunker di facebook), Lutfi Agus Salim, Ida Ayu Meylina, dan ada beberapa lagi yang aku mungkin lupa menyebutkan [mohon dimaafkan maklum udah tua ya friend].
Hal positif tersebut seiring dengan semangat meretas tali silahturahim yang terus didengungkan, hingga tidak dalam satu komunitas angkatan/alumni saja, tapi bisa meluas dan meluas. Dan, nantinya kontributor blog ini kan semakin kita perbanyak [khususnya bagi pemilik email xxxx@gmail.com]. Bila ada para sohib berkenan, bila belum punya akun xxxx@gmail akan kita undang. So, sampai disini dulu. Selamat berkarya dan berkontribusi bagi hidup dan kehidupan.
Kepada yang terhormat para alumnus SMAN-SMUN, ikatan alumni serta segenap civitas akademika SMUN 1 Kertosono, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasadi bulan suci Ramadhan tahun 1430 H, yang Insya Alloh jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009. Taqabalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Mohon maaf lahir bathin. Semoga puasa kita mendapat ridho. Amin.
Sehabis reunian di Putt-putt Golf n setelah dapat foto2nya dari cak eko ma yuk meme via FB, dengan semangat 45 aku kirimkan foto2 tsb ke teman-teman yang tidak sempat mengikuti acara tersebut lewat email. Harapanku mudah2an teman2 yang lain ikut seneng dan 'mongkog' ngeliat foto teman-teman SMA-nya. Nah salah satu yang aku kirimin adalah yuk Budi Etti Sulistyowati, dulu kelas I-A trus di Biologi... arek Lestari yang slalu b-2 ma yuk Anis Pujiastuti. Aku udah ngebayangin betapa senengnya yuk Etti liat foto teman2 SMAnya... besoknya ada balasan email dari yuk Etti. Begini nih balasannya :
wajah wajah mereka......... AKU G KENAAAALLLL !!! Siapa tuh, bukan temankuuu!!!
Mbuh Den, aku sing amnesia opo mereka yg face off ya, kok aku sama sekali g ngeh???
Cak & Ning Ang89, sementara awak-e dewe mancing bawal nang Put-2, panitia reuni (sing asli), musyawaroh dik Kts, lha hasile koyok ngisor iki:
Assalamu'alaikum wr.wb. Teman-teman ini aku kasih tahu hasilnya : 1. Pertemuan dihadiri sebagian besar teman Kertosono (80%) 2. Ijin Keramaian telah diuruskan teman kita angkatan 1991 Mas Nanang (dinas di Polsek) 3. Spanduk telah dipasang di 3 tempat yaitu Halaman SMAN1 Kertosono, Pertigaan Jalan Gatot Subroto, dan perempatan Kertosono (selatan mantan Kantor Kecamatan) 4. Terop & Panggung sedang nego dengan teman kita Fatiyah (mohon panitia membantu melobi Fatiyah biar dapat diskon 100% no. telp. (0358-551405) 5. Panitia menyiapkan tanda pengenal untuk masing-masing angkatan yang nantinya dipakai saat datang (herregistrasi), karena sudah pada tua jadi banyak yang lupa namanya 6. Panitia akan mencetak alamat & nama peserta reuni baik dalam bentuk cetakan (buku) maupun softcopy dalam bentuk CD sebagai dokumentasi. 7. Makanan & Minuman telah diputuskan sebagai berikut : a. Nasi Pecel Tumpang (yang bertanggung jawab mulai persiapan sampai penyajian adalah angkatan 1991) b. Soto Ayam Cak Ri (yang bertanggung jawab mulai persiapan sampai penyajian adalah angkatan 1992) c. Lontong Sayur (Bakso Lontong) (yang bertanggung jawab mulai persiapan sampai penyajian adalah angkatan 1993) d. Minuman Es degan, Es Buah, Aqua gelas ( yang bertanggung jawab adalah angkatan 1990)
8. Mengenai Susunan Acara (Draft), mohon masukannya ... ya : 08.00 - 09.00 : Peserta datang (Herregistrasi) 09.00 - 09.20 : Hiburan Band SMAN 1 Kertosono 09.20 - 09.30 : Sambutan Ketua Panitia Reuni 09.30 - 09.50 : Sambutan Bapak Kepala SMAN1 Kertosono 09.50 - 11.00 : Diskusi antara Bapak & Ibu Guru dengan Alumni 11.00 - 11.15 : Penyampaian kenang-kenangan dari alumni ke SMAN1 Kertosono 11.15 - 11.40 : Hiburan Band SMAN 1 Kertosono 11.40 - 12.15 : acara santai (makan bersama) 12.15 - 12.30 : Do'a penutup 12.30 - 13.00 : Foto Bersama
9. Besok hari selasa tanggal 11 Agustus 2009, saya dengan samiaji dan iwan, ke SMAN1 bertemu dengan Bapak Kepala Sekolah untuk menyampaikan ijin tertulis dan apa yang memang pantas diberikan ke SMAN1 Kertosono dari alumni, sekaligus acara tanggal 24 September 2009.
10. Dua minggu lagi panitia kumpul di Surabaya, tempat belum ditentukan masih dalam konfirmasi karena bulan puasa, agenda : membahas jumlah peserta dan dana yang terkumpul serta kenang-kenangan apa yang pantas diberikan ke SMAN1 Kertosono (teknis pelaksanaan), jadi diharapkan semua panitia hadir yaaaaaa....
11. Mohon informasi ini diteruskan ke teman-teman yang lain ya.......
Apa yang ditulis oleh Cak Slamet ihwal Muhadir benar adanya. Khususnya menyangkut kemampuan 'spiritual'-nya dalam menghadapi masa-masa genting. Orang kita sering menyebut kemampuan spiritual itu sebagai 'doyo linuwih'.
Itu pula yang aku saksikan dan alami beberapa kali dengan Pak Ketua kita yang satu ini. Pertama, waktu dia buka pintu ruang OSIS tanpa kunci--karena kuncinya ketinggalan di rumah dia--dan tanpa mendobrak. Dia cukup 'komat-kamit' sembari baca Al Fatihah dan Al Ihlas, terus menahan napas dalam-dalam untuk beberapa saat, lalu tangannya mengelus-elus dan mengusap-usap gagang pintu.
Sejurus kemudian, pintu terbuka tanpa ada suara berisik sedikit pun. Cuma waktu sebelum memulai 'ritual' itu Muhadir mewanti-wanti saya agar tidak mencerutakan hal ini kepada siapapun. Karena darurat, saya pun mengangguk saja. Konteks membuka paksa pintu itu terjadi karena dia harus menandatangani berkas proposal terkait perayaan Maulid Nabi, yang oleh pimpinan sekolah waktu itu dinilai revolutif kontroversial (jadi bukan pondok Romadhon, sedikit koreksi Cak Slamet).
Peristiwa kedua, ketika negosiasi perayaan Maulid yang a lot, kisah "kol buntet" sebagaimana disebut Cak Slamet adalah cerita satu lagi soal doyo linuwih itu. Soal ini, Muhadir pernah bertutur, "Aku belajar dari Suyud, kok, Har." Suyud adalah temen satu kelas di A2. 1. Tetapi, the last but not least, saya setuju sama Cak Slamet bahwa Muhadir punya wibawa dan karisma, tanpa harus dipupuk lewat gaya 'jaim'.
Tanggung jawabnya besar. Sebuah sikap yang membuat tenang anak buah. Dia contoh sikap pede yang proporsional (gak kasinen, gak kepedesen). Dia tegas, tapi tetap toleran. Lha nak wis dipuja-puji koyok ngene, sebaiknya yang bersangkutan segera (sering2) muncul. Cek rame rek..(AK)
Note : Tulisan di atas adalah koreksi sekaligus testimoni kang kohar yo friend. karena kang kohar udah aku undang tapi belum juga masuk jadi kontributor blog ini, maka surel kang kohar aku posting tersendiri.
Sebuah pencarian informasi kadang tidak serta merta membuahkan hasil, bahkan mungkin tanpa diduga justru informasi itusudah ada sebelumnya tapi kita belum mengetahui. Ini terjadi, dalam pencarian veteran Komandan OSIS angkatan 1986, (Kapten) Muhadir, sebuah sosok yang tegas, berwibawa dan disegani dalam masa kepemimpinannya. Mempunyai kecakapan organisasi dalam memimpin dan mengarahkan orang. Dan yang penting dia akan semaksimal mungkin berusaha untuk mewujudkan dan merealisasikan program kerja OSIS yang telah disepakati oleh Pengurus Harian (bisanya kita sebut Tim 9) dan Bidang-bidang atau Sei Kegiatan dibawah kepengurusannya.
Kita sebut Tim 9, karena memang ada 9 anggota pengurus harian, yakni Pimpinan (Ketua, Wk Ketua I dan II), Sekretariat (Sekretaris, Wk. Sekretaris I dan II) dan Bendahara (Bendahara, Wk. bendahara I dan II). Seingatku sih aku di Wk. Sekretaris II, klo salah mohon dikoreksi ya temen-temen. (Kok bisa-bisanya ya Aku ngaku pengurus OSIS hehe).
Karena akan ada acara reuni dan aku yakin sang veteran Komandan ini harus tahu, maka aku mencari dan tanya ke mbah Google : karena nama Muhadir ini agak langka menurutku dan konon kabarnya beliau ini mukim dan berkontribusi di Bali, maka yang aku ketik adalah : muhadir bali (lihat lingkaran no.1) dan enter, muncullah layar dibawah ini:
Analisaku setelah melihat daftar situs yang muncul pada layar adalah Kerukunan Muslim Pariwisata Bali (KMPB) dan didalam situs itu ada kalimat ”Terima kasih kepada bapak Muhadir dari Ramada Bintang Bali yang telah...” (lihat lingkaran no. 2). Ini bukti bahwa kemungkinan beliau ini masih meneruskan jiwa organisasinya dalam kehidupan bermasyarakatnya. Dan dalam kehidupan beragama sepertinya dia amat peduli dan istiqomah meskipun tetap toleran. Pernah suatu ketika waktu kita mau mengadakan ”pondok Romadhon” yang merupakan acara untuk mengisi kegiatan eskul di bulan puasa, ditolak oleh Pimpinan Sekolah. Namun, beliau gigih dan berkeyakinan untuk tetap melaksanakannya acara tersebut, namun penolakan dari sang Penguasa ini juga jauh lebih keras, aku lupa alasannya. Bahkan guru agama pun juga tidak berani mendukung acara tersebut secara terang-terangan. Sampai suatu ketika, dia menyatakan bahwa dia membawa ”batu Kol Buntet” yang dipinjem dari seseorang, waktu itu ada Khohar juga klo nggak salah, kita menghadap kepala sekolah berbekal ”jimat” tersebut. Meskipun aku sendiri gak tau bentuknya dan apakah memang dia membawa jimat atau tidaknya aku juga tidak tahu (ntar tanya sendiri sama Muhadir).
Yang diperintahkan Muhadir, ”Nko nek mlebu ruang Kepsek, ojo ambekan tujuh langkah sambil moco surat ikhlas”. Dan, akhirnya hasil pembicaraan antara Muhadir dan Kepala Sekolah sangat argumentatif, bahkan akhirnya Kepsek meluluskan permintaan untuk diadakan acara itu. Tapi sampai saat ini aku tetap berkeyakinan, bahwa cerita ”Kol Buntet” itu hanya rekaan Muhadir untuk menyemangati rekan-rekannya. Aku lebih percaya bahwa kemampuan diplomasi Muhadir-lah yang membuat sang Kepsek itu menyetujui acara tersebut.
Maka berdasarkan situs yang muncul itu aku mulai yakin bahwa yang ditulis di situs itu adalah Muhadir kita, sang Komandan OSIS.
Bukti awal tadi diperkuat dengan situs pada urutan kelima yakni distus itu ditulis bahwa Muhadir adalah bagian HRD di Ramada Bintang Bali Resort & Spa (lihat lingkaran no. 3).
Dengan berbekal keyakinan tersebut aku buka situsnya Ramada Bintan bali Resort & Spa (lihat lingkaran No. 4). Disitu tertulis dengan jelas alamat, no telepon. Sejurus kemudian aku telpon ke Ramada tapi nomor sibuk melulu. Kemudian kuputuskan menghubungi Sahroni yang saat ini pindah tugas di Denpasar, bali. Setelah ngobrol sana-sini, aku memberi informasi bahwa di hotel Ramada itu ada nama Muhadir dan minta dia untuk cek & ricek keberadaan Muhadir.
Selang beberapa minggu, gak ada kabar juga dari Sahroni. Dan setelah aku hubungi, Sahroni membenarkan kalu dia juga belum sempat ke Hotel itu karena kesibukan tugasnya. Dan, baru kemarin, setelah YM-an sama temen temen ternyata muncul nama Muhadir dan sekaligus No. HP-nya. Langsung aku perintahkan dengan segera ”Sahroni segera meluncur ke TKP eh bukan ke Muhadir deng”.
Kabarnya mereka telah ketemuan tadi malam, dan dirasani temen-temen yang lagi YM kayaknya pada lagi di Spa, atau lama gak jumpa malah pijet-pijetan. Haha...
Dan, menariknya mereka ini Sahroni dan Muhadir sudah sama-sama punya anak gadis (udah SMA), tinggal beberapa tahun lagi kita udah mantu dan ikutan punya cucu.... ikutan dong ntar nimang cucunya. Muhadir atau Sahroni nih yang duluan jadi Embah....Hayo kita tebak-tebakan, Friend.
Indahnya ketemu sohib lama.... apalagi bercerita tentang anak gadisnya (include pacarnya)...hehehe..
Bukan usaha sia-sia sebenarnya yang aku lakukan ini, tapi dengan melalui proses pencarian ini jadi teringat beberapa kenangan SMA dulu. Entah, kisah Muhadir itu benar atau legendaaku sendiri tidak tahu, nanti pas ketemu tanya sendiri. Sukses selalu, nDan!
Terealisir sudah, sebuah pertemuan yang diawali oleh undangan berantai, setelah pencarian panjang dan beberapa pertemuan parsial secara sporadis antar temen-temen alumnus SMAN Kertosono tahun 1989 (angkatan 1986). Dan, memang sebelumnya juga telah menjalin komunikasi via media seluler dan internet, khusunya di Serang, Cilegon, Bandung dan Jabodetabek. Tentunya tanpa mengecilkan makna temen-temen yang berada di luar daerah yang aku sebutkan diatas. Dan, bagi temen-temen yang di kampung halaman (Nganjuk dan sekitarnya), P. Jawa, luar Jawa bahkan di luar negeri ; Aussi, Negri paman Sam, Negeri Gothe dan mungkin lainnya, tetap bisa berkomunikasi lewat media yang ada.
Pertemuan di Putt Putt Golf & Games (PGG) telah menjadi tonggak tali silahturahmi antar temen-temen, meski masih sebatas satu angkatan. Namun tidak menutup kemungkinan akan berkembang ke arah yang lebih luas dan bermakna serta terbuka. Meskipun aku tidak mengikuti dari awal, aku dapat menyaksikan bahwa mereka cukup puas dan tampak wajah-wajah ceria dan sumringah. Lihat sebagian hasil jepretan mat kodak ini:
lokasi main mini golf n mancing buat anak-anak
mereka inilah yang menyiapkan lauk pauk...acara gathering ini...
gerr gerr an antar kita... ayo saweran ojo guyon ae...
nggaya...action...cut...
wien...sabar...semua kebagian kok
ENY: "jus jengkol 2" (nah lho buat siapa en? ...)
MAS PELAYAN : "gak ada bu...jus jengkol" (kan nbener to)
lha klo ini..numpang mejeng (hahahaha...)
pose ala kesebelasan perseker........hehe ..
jangan lama-lama posenya perut nih dah pada nyesek..
Ada beberapa kesepakatan yang mungkin masih berupa embrio atau bahkan masih bersifat konsep, antara lain : [1] adanya kontribusi komunitas yang ada dalam acara reuni tanggal 24 september nanti berupa gift atau cindera mata ke pihak almamater (SMUN Kertosono) yang bisa dimanfaatkan guna menunjang SMU berbasis SBI, [2] adanya kesepakatan awal untuk mengadakan acara atau pertemuan yang lebih terjadwal dalam periode tertentu, [2] adanya kesediaan dan keterbukaan antar temen-temen untuk mewakafkan sebagian rejeki guna menunjang kegiatan tersebut, sesuai dengan keikhlasan masing-masing, [4] ada yang tersirat dalam pertemuan tersebut bahwa ikatan emosional antar temen-temen ternyata begitu besardan tulus.
Namun, dibalik suksesnya pertemuan tersebut terdapat kisah dibalik layar yang temen-temen perlu ketahui. Sebuah kisah perjuangan temen kita, Kamidi, yang dengan semangat dia ingin bersua dengan sohibnya, dilaluinya, hingga berdarah-darah. Bagaimana tidak, akhirnya toh pertemuan dan bersilahturahmi dengan dia dilakukan Unit gawat darurat (UGD) RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta.
Kisahnya, kira menjelang jam 11.00 WIB siang tadi aku ditelpon oleh Kamidi (sesuai di daftar telepon selulerku), namun nada bicaranya lain.
“Halo pak saya temen sesama pengendara. Pak Kamidi mengalami kecelakaan di bawah fly over seberang JCC, tolong bapak datang kesini secepatnya”, pintanya
“Oh. Ya. Itu temen saya, saya posisi di Semanggi, saya akan segera menuju kesitu. Kondisinya gimana?”, jawabku agak gugup, karena sebenarnya akau agak tergesa menuju Putt Putt, mengingat baru saja mengantar istri jahit baju di bilangan Menteng Dalem.
“Luka-luka pak di bagian kepala dan agak lupa, yang dia ingat nama bapak”, katanya.
“Tunggu sebentar pak, tolong ditunggu ya”, pintaku.
Sejurus kemudian aku agak ngebut sambil menghubungi Eko Wahyono dan Didik Subiantoro, lupa kalau istri sedang hamil. Sori ya bunda. Dan dalam saat yang agak mengagetkan itu, Eny, Chasun dan Deny juga menelepon aku tentang arah menuju Putt Putt. Aku informasikan singkat, jalan menuju lokasi sekaligus aku permisi mungkin terlambat karena sedang membantu Kamidi yang mengalami kecelakaan.
Mengingat posisi di seberang JCC aku putuskan memutar di Slipi yang terlihat lengang dan lancar, karena aku lihat arah TVRI sudah padat merayap. Sesampai di TKP, aku lihat Kamidi, duduk di bawah fly over dan kemudian aku kasih tanda double sign pada mobil. Aku datangi Kamidi dan sekilas aku periksa luka-lukanya dan aku tanyakan muntah tidaknya. Dia tidak muntah. Ternyata ada luka yang cukup dalam dipelipis kiri (kayaknya butuh jahitan). Ada lecet di beberapa wajahnya, kaki dan tangan. Aku datangi orang yang menolongnya. Aku ucapkan terima kasih. Aku sempat tanya namanya, tapi lupa. Yang jelas ada tiga orang, 2 orang sesama pengendara, dan 1 orang warga di sekitar Benhil.
Mengingat kondisi Kamidi, aku mau secepatnya ke RSAL Mintohardjo, maka aku putuskan mengamankan sepeda motor Kamidi, karena istri dan baby sitter tidak bisa naik motor. Akhirnya bersama bapak warga Benhil itu, aku titipkan di Ibu penjual rokok di dekat Fly over itu. Sambil berlari aku kembali ke TKP dan menghentikan taxi (klo nggak salah KOSTI Jaya), pertimbanganku, klo aku bawa dengan mobilku, takut ada trauma ke anakku yang masih 3,9 tahun. Karena saat sampai di TKP tadi si kecil sudah berujar, “itu temen ayah kecelakaan ya… berdarah..”. Sementara istri baru hamil 2-3 bulan, lagi mual-mual-nya.
Sejurus kemudian meski agak melanggar lalin, aku terobos belok kiri ke arah Benhil, tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak yang telah menolong temen kita, Kamidi. Ikatan persaudaraan karena sesama pengendara, yang mereka usung, sungguh indah dan mulia. Sekali lagi terima kasih bapak-bapak, aku lupa namamu, tapi tidak akan lupa jasamu.
Sesampai di UGD, langsung ditangani mbak suster dan bu Dokter, beliau melakukan observasi atas kondisi Kamidi, dan keputusan untuk sementara tidak apa-apa (untuk kepastiannya ditunggu 2 jam kemudian), tapi luka yang di pelipis kiri harus dijahit, 2 jahitan. Tapi, kamidi menolak, aku sedikit agak memaksa, karena kalau tidak, maka harus membuat surat pernyataan. Setelah aku desak terus, dia memutuskan menunggu istrinya dating dulu. Setelah istrinya datang (agak haru mereka berpelukan), aku desak lagi, dan akhirnya 2 lawan 1, Kamidi menyerah, akhirnya diputuskan dijahit.
Kemudian, bersama tetangganya Kamidi, mas Yusuf Subekti, aku mengambil sepeda motor dan kuputuskan aku bawa ke rumahkku aja, karena memang Kamidi harus pulang naik taxi atau dianter. Setelah menganter sepeda motor ke rumah, dan kembali ke UGD, ternyata sudah dijahit dan aku ke apotik, agar obat segera bisa diminum. Tak lupa aku pesankan untuk makan dulu meski sedikit sebelum minum obat…..
Sambil menunggu hasil observasi, aku putuskan ke Putt Putt dulu, ketemu dan mengabarkan kondisi Kamidi ke temen-temen.
Setelah di Putt Putt, kangen-kangenan, dan arena telah diawali kondisi mas Kamidi, masih ada rasa guilty pleasure, disatu sisi senang banget ketemu temen-temen yang sebagaian besar hampir 20 tahunan ngak pernah ketemu, di sisi lain, ada rasa bersalah atas kondisi Kamidi - yang paling tidak aku salah satu diantara temen2 - yang setengah memaksa dia untuk datang. Hal ini aku lakukan, karena setelah aku sms untuk mengundang, dia jawab ,“Insya Alloh tp ga janji ok”.
Setelah, kangen-kangenan dan rembukan yang hasilnya aku sampaikan diawal tulisan ini. Pas jam 15.00 WIB kita putuskan keluar dari PGG untuk menjenguk Kamidi ke RSAL Mintohardjo.
Saat tiba di sana, kondisi Kamidi sudah membaik, haru, seneng, gembira dan berbagai rasa teraduk jadi satu di UGD itu. Mungkin rasa sakit Kamidi agak terobati dengan kedatangan temen-temen ini. Sungguh, suatu moment yang haru. Yang dari awal aku ragu untuk mengambil gambarpun, setelah melihat senyuman Kamidi, aku jepret, jepret aja… Kamidi, jarang lho tersenyum… Biasanya dia itu serius...hehe.. Lihat sebagian hasil mat kodak di ini:
tuska..kok yo nggoda kamidi (settt ada istrinya lho..ntar cembokur)
meski sakit.. tetep ceria...(istri kamidi sampe menangis bahagia..lho)
tuska yang mengantar kamidi ke rumah... cepat sembuh kang..
jangan kapok klo ada ketemuan lagi, tetep datang...
Akhirnya, kami berpisah sekitar jam 16.00 WIB di UGD itu, Kamidi akhirnya pulang dinater Didik dan Tuska, sementara temen Kamidi ikut ke rumahku mengambil sepeda motornya….
Selamat berpisah sejenah… selang waktu kemudian mereka pasti udah pada nggak tahan.. pasti segera ambil BB, laptop untuk up date di FB, blog, ato saling sms…. Kan udah aku katakan, mereka ini klo ngumpul mestinya gak cukup 1-2 atao 3 jam… ga pa pa yang penting photo-photonya…
Terima kasih semuanya, kapan kita kumpul lagi? He he…
Kumpul-kumpul kadang bisa diawali dengan kontak person by person, silahturahim, telpon, sms, email, face book, blogging, atau yahoo messenger. Model-model inilah yang terus kita bangun dan kita gencarkan, sehingga menghasilkan kesepakatan untuk melakukan pertemuan yang lebih banyak antar keluarga kita angkatan 86 [alumnus 89]. Alhamdulillah berdasarkan kesepakatan mufakat temen-temen se-Jabodetabek- Bandung- Serang (baser), kita akan mengadakan pertemuan di Plangi, besok minggu, 9 agustus 2009, pukul 11 WIB, di food court.... klo sekiranya sikonnya gak memungkinkan kan tinggal pindah kemana gitu, yang penting konsepnya ketemu dulu.
Beberapa temen yang sudah conform antara lain : Kang Deni, yuk Rahma, Pakde Luwarno(Serang), lalu: Cik Meme, Cak Chasun, Aku, Mrs. Tuskah, kang Didik, Yuk Eni (jakarta), dan kang Eko, yuk Anti (bandung), serta wahyu Pito supeni (Bogor).
Sementara kang Taufik Kukuh (ijin karena istrinya baru lahiran), yuk Wiwin (masih minta ijin sama pak Lurah maklum bu RW jadi panitia 17-an), Apriliana (ijin, tetangganya hajatan, pladen/sinoman), Suzana (ijin, ada acara alumni ITB), Kohar (pas giliran masuk kerja).
Nah untuk temen-temen yang belum konform, seperti Kamidi, akan kita hubungi lagi. Ato mungkin sahroni pas pulang jakarta, nanti akan coba saya kontak.
Dengan sekitar 10 KK dan yang alumnus 12 orang, saya rasa sebuah awal yang sangat bagus. Moga kedepan kita bisa ngumpulkan lagi balung tandak, saudara yang masih berserak...
diantara Anis, Dyah & Eti itu, hanya orang tua Dyah yg di kts
Dyah iku, konco sak bangku ambek ojobku, selama smp
alamate ngarep stadion bapake dhisik polisi
Dyah Purbawati (purba=temennya Dino-ra urus), SMA I5, trus A22 kalo smp disebut Dyah Mbendol SMA dijuluki Dyah Bebek
setelah telpon 0358-108, ketemu nomor omahe tak telpon, sing ngangkat lanang tapi gak apal nomere Dyah "Sekedhap saget nelpon malih Pak" jarene
tak telpon maneh dikasih no omah, ternyata manggon neng Nganjuk elingku emang dulu kerja di Jaker
Dgn semangat 45, tak telpon nang omahe bener iki Dyah, aq ngaku panitia reuni (semacam EO lah, EO= ipen orgenaiser), terus tak mintain no HP ne, ngene kandaku: Ibu Dyah, sebagai EO kami membutuhkan No HP ibu? Dyah njawab: untuk apa? aq sik iso ngeles: Banyak temen Ibu yg ingin menghubungi Ibu, misalnya Deny, Tuskah, Antiq. (Iki yo ngawur) Dyah: Ohh.. gitu ya tak apusi yo... akhire aq dapat juga Nomornya sak durungi aq gak kuat ngempet ngguyu, tlp ne buru-buru tak tutup
Nah ganti bojoku sing telpon ben bojoku ae sing crito pokoke crito ngethupyuk, ribut banget maklum
dari Dyah dapat No Etty (Budi Setiowati & no omahe Anis) aq sing telpon Etty manggon nang Kriyan (arek iki emang keri-an) kerjo neng exportir furniture nikah ambek keturunan Jepang
Anis Pujiastuti, menikah dgn 2 anak Sekarang di Jember,meneruskan tradisi karir keluarga di Pabrik Gula Jember
ok, data2 udah tak email Selamat bertegur sapa jalin terus silaturahim
mbah google (istilahe Cak Slamet) juga nggak memberi jawaban yg memuaskan sempat ono, jenenge Budi Setiowati, jombang bareng tak telpon ternyata org yg beda
info terakhir tinggal di malang tapi gak jelas, jarene Nita (adike Deny) di Jl Dewandaru Tapi jarene Hendrik Jl Burung merak wis terserah, mau jalan nya dewa, mau jalannya burung.. pokknya tanya ke 108, kan bapak mereka aq masih punya datanya
setelah berhalo-halo, ternyata cara ini gak "thok cer" (jarene Suroto)
ada harapan lewat Kuswanto (Tajer) adike anisono sing sak kantor ambek Kuswanto, neng PG Lestari
Mudah-2an ada hasil
Kamis malam,aq sempat ketemu Teguh Widodo (Dlogog, ojo ngamuk cak Teguh) Jarene Teguh: Anis iku neng dealer Suzuki, telpon ae dealer Suzuki Jareku: Opo mereka saling kenal? Gak saingan ta? Teguh: Yo saingan,tapi dlm rangka cek stock, sering komunikasi Ok Ide Bagus
Jumate tak telpon dealer Suzuki, sak Malang ono sing ramah,ono sing rodo sewot kurang kerjaan bener aq iki tapi tetep gak ono sik ngerti iki mesti ono sing salah ternyata, Anis iku neng dealer mobil, sing telpon dealer motor makane.....
Bar sholat jum'at tak baleni menih ning nganggo google ketemu Suzuki.co.id terus mobil, terus Malang ketemu koyo ngene
Malang Indah Motor wis dadi Dealer honda wah jan admind-nya ora genah Perdana Motor& Sarana Indo Prima yo gak ngerti
Tinggal UMC - Malang: tak telpon ditompo arek wedok: "Hallo UMC ada yg bisa dibantu? setelah tak takoni perkoro Anis, rodo mikir UMC: Wow nggak disiniPak, di Probolinggo! Nah lho, opo maneh iki
aq dikasih nomor Anis Probolinggo Sukseskah??? Sabar
Tak telpon dgn yakin ternyata Anis itu semacam manager disana setelah nunggu agak lama Anis: Hallo ada yg bisa dibantu pak? aq: Iya Ibu, saya panitia reuni alumni sma,betulkan ini Ibu Anis Pujiastuti? Anis: SMA mana Pak yaa? Aq: SMAKts. Anis: Wow bukan Pak, saya angkatan 98 SMA Probolinggo Aq terus pamit, Anis sing iki, logat e aneh. Ternyata emang dia keturunan Madura