Banyak makanan tidak seperti gado2, yang begitu dapat begitu digemari tidak saja di desa tapi juga di kota. Dan, begitu pindah ke kota, makna kata gado2 pun telah berubah. Klo di desa makna kata "gado" itu berarti lauk tanpa nasi atau makan lauk saja. Karena memang bahan dasar gado2 itu sayur dan pengganti nasinya mungkin kentang itu sendiri, sehingga meskipun tanpa nasi sudah cukup mengenyangkan. Sementara, begitu di Jakarta kata gado-gado telah terdistorsi menjadi bermakna "campuran", campuran sayur yang diolah....
Dalam tataran sosikultural kita, mungkinkah gado-gado merupakan sindiran bagi kita. Apakah begitu kita menginjakkan kaki dan menjadi warga kota, makna kekitaan kita telah berubah?
Dan satu lagi sejenis makanan kesukaan hampir semua orang, rujak uleg, meskipun variasi dan derifatnya sangat banyak, ada rujak buah, rujak petis, rujak cingur dan sebagainya...tapi begitu kata "rujak" terdengar ditelinga kita, pasti memberi makna yang hampir sama, pertama pedasnya, kedua bumbunya, dan semangatnya....serta ada kebersamaan disana. Masih ingat dulu kalo mau akrab-akraban bahkan urusan "sir-siran" tidak jauh urusannya dengan "rujakan". Ayo kita tumbuhkan semangat rujakan...
sik to met.. kowe lagi sir-siran karo sopo? kok ngajak rujakan????
BalasHapusden ajo kondo2 ke eko.....mesti njaluk bagian nko areke...po maneh luwak....
BalasHapusarep pitung wulan Dhen... kudu rujakan..
BalasHapusRujak uleg....rujak cingur
BalasHapusUlegkane sopo...sing pas karo cingure....sopo hayo Met