Melakukan pencarian data dan informasi keberadaan temen-temen disamping dibutuhkan sikap telaten dan kreatif serta pantang menyerah, tentunya sepanjang ada waktu luang disela kesibukan kita. Disamping itu, kita perlu menggali memori kita atas temen yang akan kita cari, khususnya nama jalan, nama desa tempat tinggal waktu dulu, dan apapun informasi yang dapat kita anggap sebagai bahan untuk mencari di jagad maya [khususnya via internet]. Dan, faktor terakhir adalah keberuntungan atau lucky....
Dan, beberapa minggu yang lalu cak Eko mengirim email tentang update temen2 alumni. Diantara daftar nama ada, Dian Wulandari [di SMP temen satu kelas]. Dia kalau ke sekolah naik sepeda onthel [biasa disebut sepeda unto], dan temen2 sering nggoda dia [aku nggak termasuk ya...ngelak dan ngeles], dengan cara kalau pas dia jalan pake sepedanya kita gandoli dari belakang rame2. sehingga dia gak bisa jalan dan juga gak bisa turun [lha wong sepedanya emang tinggi]. Dulu, seingetku tinggal di Muneng Kulon, Purwoasri, Kediri, kita pernah rame2 kesana rujakan pencit. Berdasarkan data secuil itu, aku mencoba mencari dan mencari....... [bahkan dengan cara yang sangat rahasia]. Akhirnya aku dapatkan data si Dian ini., termasuk nomor HPnya Namun aku tidak percaya begitu saja dengan data yang aku peroleh, aku liat data tempat dan tanggal berikut tahun lahirnya [ancer-ancer-nya paling 1970], dan alamat domisilinya.... ternyata klop.
Setelah itu, aku mau lakukan eksekusi, cuma bingung mau aku SMS atau telpon langsung, karena waktu menunjukkan pukul 9.35 WIB, klo pun ada paling dia kerja, takut mengganggu dan dianggap telpon nyasar. Niat awal aku ketik SMS dan menanyakan bener nggak ini nomornya Dian, tapi sejenak kemudian aku berobah fikiran, aku akan telpon langsung aja. Supaya bisa merasakan deg deg jreng-nya ama temen yang sudah 20 tahun gak pernah ketemu.. hehe.
Karena ini memang tidak akan aku ceritakan kepada temen-temen bahkan Dian sendiri, karena menyangkut ilmu investigasi CIA [Cara Investigasi Asal-asalan] hahaha..... Dan, setelah 7 menit, pembicaraan ditutup karena dia sedang buru-buru berangkat menuju tempat kerja.
Yang jelas suara Dian gak banyak berubah, rada-rada bindeng halus - merdu kayak penyanyi dangdut. Dan katanya dia masih bekerja di Hotel Sangri La Surabaya, di Mayjen Sungkono. Sejatinya, di akhir tahun 2007 aku pernah rapat tentang penilaian properti di Hotel itu selama 2 hari, akan tetapi, karena tidak tahu ada kawan disitu ya...ya...ya.
Selanjutnya, tanpa sengaja, diilhami banyaknya temen-temen yang mengabdikan diri pada jalur kependidikan, khususnya berprofesi sebagai pengajar, maka aku fokuskan juga browsing di data tentang para "pahlawan tanpa tanda jasa" ini. Diantaranya memang ada beberapa temen yang terdeteksi, seperti Kristin Ratnawati [sang guru dan penari], Giyarsono, Suyati, dan ada beberapa lagi tapi aku lupa tidak menyimpan situsnya. Daftar yang disampaikan cak eko, ternyata kontak person Kristin sudah ada, Giyarsono belum ada tapi bisa kontak ke SMA Tanjung Anom dan Suyati guru SMPN 2 Tembelang Jombang. Cuma aku benar-benar gak inget dan dulu di klas apa Mrs. Suyati ini? Mau infonya lebih jauh, klik situs ini: http://tinyurl.com/kvvpwg
Memang, kalau melihat alamat domisinya sih deket dengan Anang Subekti, di Bandar Kedung Mulyo. Jadi meskipun informasi ini terbuka tapi masih dibutuhkan satu-dua langkah lagi, cari no telpon instansinya dan kontak ke instansi mereka. Semoga terus ada elan vital daya hidup untuk terus menambah informasi dan kontak temen-temen kita yang nun jauh disana - sedang memberikan karya terbaiknya buat keluarga dan negeri ini. Moga.
Dan, beberapa minggu yang lalu cak Eko mengirim email tentang update temen2 alumni. Diantara daftar nama ada, Dian Wulandari [di SMP temen satu kelas]. Dia kalau ke sekolah naik sepeda onthel [biasa disebut sepeda unto], dan temen2 sering nggoda dia [aku nggak termasuk ya...ngelak dan ngeles], dengan cara kalau pas dia jalan pake sepedanya kita gandoli dari belakang rame2. sehingga dia gak bisa jalan dan juga gak bisa turun [lha wong sepedanya emang tinggi]. Dulu, seingetku tinggal di Muneng Kulon, Purwoasri, Kediri, kita pernah rame2 kesana rujakan pencit. Berdasarkan data secuil itu, aku mencoba mencari dan mencari....... [bahkan dengan cara yang sangat rahasia]. Akhirnya aku dapatkan data si Dian ini., termasuk nomor HPnya Namun aku tidak percaya begitu saja dengan data yang aku peroleh, aku liat data tempat dan tanggal berikut tahun lahirnya [ancer-ancer-nya paling 1970], dan alamat domisilinya.... ternyata klop.
Setelah itu, aku mau lakukan eksekusi, cuma bingung mau aku SMS atau telpon langsung, karena waktu menunjukkan pukul 9.35 WIB, klo pun ada paling dia kerja, takut mengganggu dan dianggap telpon nyasar. Niat awal aku ketik SMS dan menanyakan bener nggak ini nomornya Dian, tapi sejenak kemudian aku berobah fikiran, aku akan telpon langsung aja. Supaya bisa merasakan deg deg jreng-nya ama temen yang sudah 20 tahun gak pernah ketemu.. hehe.
Dan sepuluh menit kemudian aku telpon dia, ada jawaban dari sana,"Hallo, siapa ini".
Aku malahan balik bertanya, "Bener ini Dian Wulandari, alumni SMA Kertosono".
Dia menjawab, "Ya, Bener".
Aku teruskan, "Ada undangan reuni SMA tanggal 24 Agustus...."
Dian, "Ini, siapa ya"
Aku ampe lupa kasih info, "Aku Slamet Bagio, yan......"
Agak histeris dia menyela, "Halah...Piye kabarmu. Lho, aku gak ngerti....."
Aku emang salah ngasih infonya, " Oh, yo kliru, tanggal 24 September....."
Dian bertanya dengan penasaran, "Kok ngerti no HP iki teko endi...."
Aku hanya bisa bilang, "Rahasia....".
Karena ini memang tidak akan aku ceritakan kepada temen-temen bahkan Dian sendiri, karena menyangkut ilmu investigasi CIA [Cara Investigasi Asal-asalan] hahaha..... Dan, setelah 7 menit, pembicaraan ditutup karena dia sedang buru-buru berangkat menuju tempat kerja.
Yang jelas suara Dian gak banyak berubah, rada-rada bindeng halus - merdu kayak penyanyi dangdut. Dan katanya dia masih bekerja di Hotel Sangri La Surabaya, di Mayjen Sungkono. Sejatinya, di akhir tahun 2007 aku pernah rapat tentang penilaian properti di Hotel itu selama 2 hari, akan tetapi, karena tidak tahu ada kawan disitu ya...ya...ya.
Selanjutnya, tanpa sengaja, diilhami banyaknya temen-temen yang mengabdikan diri pada jalur kependidikan, khususnya berprofesi sebagai pengajar, maka aku fokuskan juga browsing di data tentang para "pahlawan tanpa tanda jasa" ini. Diantaranya memang ada beberapa temen yang terdeteksi, seperti Kristin Ratnawati [sang guru dan penari], Giyarsono, Suyati, dan ada beberapa lagi tapi aku lupa tidak menyimpan situsnya. Daftar yang disampaikan cak eko, ternyata kontak person Kristin sudah ada, Giyarsono belum ada tapi bisa kontak ke SMA Tanjung Anom dan Suyati guru SMPN 2 Tembelang Jombang. Cuma aku benar-benar gak inget dan dulu di klas apa Mrs. Suyati ini? Mau infonya lebih jauh, klik situs ini: http://tinyurl.com/kvvpwg
Memang, kalau melihat alamat domisinya sih deket dengan Anang Subekti, di Bandar Kedung Mulyo. Jadi meskipun informasi ini terbuka tapi masih dibutuhkan satu-dua langkah lagi, cari no telpon instansinya dan kontak ke instansi mereka. Semoga terus ada elan vital daya hidup untuk terus menambah informasi dan kontak temen-temen kita yang nun jauh disana - sedang memberikan karya terbaiknya buat keluarga dan negeri ini. Moga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar